Inspeksi visual menyeluruh adalah langkah pertama dalam mendiagnosis kerusakan atau keausan dudukan knalpot kompresor . Mulailah dengan melepas penutup pelindung atau komponen yang menghalangi akses ke area katup buang. Carilah retakan, serpihan, atau perubahan bentuk yang terlihat pada permukaan dudukan knalpot, serta tanda-tanda lubang atau keausan berlebihan. Kursi knalpot yang rusak mungkin menunjukkan keausan permukaan yang tidak rata atau alur yang dalam, sering kali disebabkan oleh keselarasan yang buruk, tekanan yang berlebihan, atau kontaminasi. Periksa apakah ada perubahan warna, yang mungkin mengindikasikan panas berlebih atau korosi akibat paparan suhu tinggi atau bahan kimia agresif dalam waktu lama. Ketidakteraturan permukaan dapat menghalangi katup buang untuk menutup dengan benar, sehingga mengganggu kinerja kompresor.
Kebocoran di sekitar jok knalpot merupakan indikator utama bahwa jok mungkin rusak atau aus. Tempat duduk knalpot yang rusak akan gagal membentuk segel yang rapat, sehingga menyebabkan kebocoran udara atau gas, yang dapat sangat mengurangi efisiensi kompresor dan meningkatkan biaya pengoperasian. Lakukan uji deteksi kebocoran dengan memberi tekanan pada kompresor dan menggunakan larutan air sabun atau detektor kebocoran ultrasonik di sekitar katup buang dan dudukan. Gelembung atau suara mendesis dari pengujian menunjukkan adanya kebocoran udara, yang menunjukkan bahwa dudukan knalpot tidak lagi tersegel dengan baik. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menggunakan peralatan diagnostik canggih seperti termografi inframerah untuk mendeteksi variasi suhu yang disebabkan oleh kebocoran gas buang.
Turunnya kinerja kompresor seringkali disebabkan oleh dudukan knalpot yang sudah aus atau rusak. Kursi knalpot sangat penting untuk menjaga konsistensi pengoperasian katup buang, yang pada gilirannya memastikan kelancaran aliran udara dan pengaturan tekanan yang tepat. Jika kompresor mengalami fluktuasi tekanan, aliran gas buang yang tidak teratur, atau pendinginan yang tidak efisien, semua ini mungkin menunjukkan adanya masalah pada dudukan knalpot. Memantau perbedaan tekanan sistem selama pengoperasian dapat membantu Anda menentukan apakah aliran gas buang terganggu. Penurunan kinerja, seperti kompresor kesulitan mencapai tekanan tetapannya, mungkin juga menunjukkan bahwa dudukan knalpot tidak tersegel dengan benar, sehingga menyebabkan hilangnya kompresi dan peningkatan konsumsi energi.
Kursi knalpot yang berfungsi dengan baik akan mempertahankan segel yang kokoh, mencegah udara atau gas keluar selama langkah buang. Kursi knalpot yang rusak atau aus dapat menimbulkan suara tidak normal seperti mendesis, letupan, atau ketukan. Suara-suara ini biasanya terjadi ketika gas buang keluar dari celah dudukan, yang menandakan bahwa katup tidak terpasang dengan benar. Meskipun terdapat kebisingan yang diperkirakan terjadi akibat pengoperasian normal kompresor, perubahan mendadak atau munculnya suara baru yang lebih keras selama fase pembuangan dapat menjadi indikator langsung kerusakan tempat duduk. Mendengarkan suara kompresor pada berbagai beban dapat memberikan petunjuk mengenai keutuhan dudukan knalpot dan mekanisme katup.
Katup buang dan dudukan knalpot merupakan komponen yang saling berkaitan erat. Jika katup tidak menutup dengan benar atau lengket, hal ini mungkin disebabkan oleh dudukan knalpot yang aus atau rusak sehingga katup tidak dapat bersentuhan penuh dengan dudukannya. Periksa katup buang apakah ada tanda-tanda keausan yang tidak merata, seperti kempes, tergores, atau berubah warna. Masalah ini bisa timbul karena penyegelan yang buruk, sehingga menyebabkan katup tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kurangnya penyegelan yang tepat juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan udara masuk dan keluar, sehingga membebani kompresor dan mempercepat keausan komponen lebih lanjut. Selain itu, periksa katup apakah ada gerak berlebihan atau goyangan, karena hal ini dapat mengindikasikan ketidaksejajaran yang disebabkan oleh kerusakan dudukan.